Sabtu, 20 Maret 2010

It's Now or Never

Habis wisuda april ini, secara resmi tinggal 6 orang tersisa di teknik perminyakan 2005. Semakin sepi suasana kampus, apakah semakin sepi juga semangat kuliah?? Pertanyaan retoris, tapi tetap memiliki makna besar. Soalnya gak sedikit, gak banyak juga yang patah arang untuk melanjutkan sisa kuliah karena telah ditinggal teman-temannya lulus. Memang susah menjaga semangat apalagi kalo dirinya sendiri tidak memiliki tujuan yang jelas. Sekarang baru ngerti kenapa di film-film jepang khususnya film yang ditujukan untuk anak kecil mereka selalu memotivasi anak-anak itu untuk memiliki mimpi dan cita-cita yang setinggi-tingginya. Ketiadaan mimpi dan cita-cita terbukti, well setidaknya sama gw kalo hidup tuh tidak berasa alias hambar. Mau lakuin ini itu juga tidak ada bekasnya kalau tujuannya tidak jelas.

Dulu waktu kecil kita semua saya yakin punya cita-cita, yang kalau diingat-ingat lagi mungkin lucu ato terlalu berlebihan. Cita-cita saya dulu ingin jadi pilot pesawat jet tempur, kerenkan.. Tapi seiring tambah umur, cita-cita yang gw pilih ternyata kemungkinan susah dicapai. Beberapa alasannya yaitu, waktu itu setelah Presiden Soeharto turun tahta, karena negara ini dikasih cobaan krisis ekonomi, pada saat yang sama juga negara ini sudah dijatuhi sanksi senjata oleh USA. Yang akibatnya bisa dilihat hingga saat ini, lebih banyak pesawat militer yang jatuh sendiri dibandingkan yang menjatuhkan pesawat lawannya (malah bisa dibilang gak ada keknya ya). Selain itu, berapa sih pesawat jet tempur yang paling canggih saat itu, F16 cuma punya berapa ya, lupa. Intinya sih gara-gara faktor diatas ditambah faktor lainnya, rasanya mustahil bisa menjadi pilot pesawat jet tempur keren di negara ini. Jadi bisa dibilang negara ini juga punya peran terhadap pudarnya keinginan gw mencapai cita-cita itu. Kalau di UUD ada pasal yang bilang negara menjamin cita-cita seluruh rakyatnya, wah bisa dituntut nih pemerintah, ckckck..

Ah biarlah cita-cita waktu kecil memang hanya untuk keren-kerenan sesama anak kecil. Karena datangnya tuh cita-cita juga biasanya dari pengamatan sesaat, ya memang saya akui itu cita-cita gw dapet ketika gw mengunjungi paman saya yang sedang berusaha masuk anggota angkatan udara.

Sekarang, ketika memasuki akhir masa kuliah, gw masih blom tau mau ngapain. Menyedihkan bukan, seharusnya bukan cuma menyedihkan buat gw doank, tapi buat negara ini dan rakyat negara ini juga. Mungkin di kampus gw yang katanya institut terbaik bangsa ini, banyak yang senasib, hihi.. Sayang sekali bukan putra putri terbaik tapi tidak memiliki tujuan alias cita-cita yang jelas. Yah beginilah jadinya sebanyak apapun sarjana yang dihasilkan akan hanya menjadi beban karena tidak punya tujuan yang jelas setelah lulus. Sebagian besar yang memiliki tujuan pun, hanya ingin dapet kerja di perusahaan, walaupun gak salah-salah amat.

Buat semua teman-teman yang masih tersisa di kampus ini, mari kita berusaha untuk bisa lulus bulan juli nanti. Walaupun kalau tidak berusaha pun akhirnya bakal diusir dari kampus ini, amit-amit jangan sampai deh.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Capek-capek nulis gak ada yang komentar, sini tak komentarin. Buruan lulus, ntar makin gak laku lho jadi bujang lapuk.

peace kk ^^v

anakbarugedhe mengatakan...

ngeri kali yg udah lulus, masih nanggur ni keknya mpe sempet komen disini :P